Bahasa Indonesia, kata dasar, kata turunan, kata ulang, kata majemuk atau gabungan

      saya awali dengan definisi dari "kata".Kata atau ayat[1] adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasaklausa, atau kalimat.

Untuk memenuhi tugas kuliah dan sekadar berbagi ilmu tentang Bahasa Indonesia, dibawah ini saya tulis mengenai kata dasar, kata turunan, kata ulang dan kata gabungan atau majemuk. Materi ini berdasarkan beberapa sumber yang telah saya dapatkan. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca.

1.KATA DASAR

kata dasar (akar kata) = kata yang paling sederhana yang belum memiliki imbuhan, juga dapat dikelompokkan sebagai bentuk asal (tunggal) dan bentuk dasar (kompleks), tetapi perbedaan kedua bentuk ini tidak dibahas di sini.
Kata dasar bisa membentuk satu kesatuan kalimat, yaitu:

1. Ular yang mati itu sangat  panjang .
2. Aku pergi ke sekolah dengan ayah.
3. Budi datang ke rumahku dengan sangat cepat.
4. Kakak suka makan kue bakpia dari kota Jogjakarta.
5. Ayah sampai di rumah jam 9 malam, ketika aku sedang tidur.

Kalimat – kalimat di atas disusun dari kata – kata dasar
Kata dasar ditulis sebagai kesatuan yang berdiri sendiri.
 
 Contoh: sahabat, daerah, datang, pergi, panas, dingin, jalan, marah, pintar

1. Sahabat, kata dasar dari persahabatan
2. Daerah, kata dasar dari kedaerahan
3. Dating, kata dasar dari kedatangan
4. Pergi, kata dasar dari bepergian
5. Panas, kata dasar dari dipanaskan
6. Dingin, kata dasar dari didinginkan
7. Jalan, kata dasar dari menjalankan
8. Marah, kata dasar dari dimarahi
9. Pintar, kata dasr dari terpintar

2. KATA TURUNAN

Definisi Kata Turunan

      Sederhananya, kata turunan adalah kata dasar yang mendapat imbuhan, baik berupa awalan, sisipan atau akhiran, maupun gabungan kata. Kata turunan termasuk salah satu unsur pembentuk kalimat selain kata dasar dalam setiap penulisan artikel.
Untuk mendapat gambaran lebih jelas tentang definisi kata turunan, simak macam-macam bentuk 

kata turunan;

Kata turunan dapat berupa kata dasar yang mendapat imbuhan; awalan, sisipan dan akhiran. Imbuhan itu ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh;
catatan (kata dasar [catat], mendapat akhiran [-an])
berlari (kata dasar [lari], mendapat awalan [ber-])
gemetar (kata dasar [getar], mendapat sisipan [-em-])

Kata turunan berupa gabungan singkatan dan imbuhan yang dirangkai menggunakan tanda hubung. Contoh;
mem-PHK-kan
mem-PTUN-kan

Kata turunan berupa gabungan kosa kata asing dan imbuhan yang dirangkai menggunakan tanda hubung. Contoh;
me-recall
di-upgrade

Kata turunan juga dapat berupa gabungan bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital. Kata turunan ini, penulisannya dirangkai menggunakan tanda hubung ( – ). Contoh;
pro-Indonesia
non-Indonesia
pan-Afrika

Kata turunan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti atau mendahuluinya. Contoh;
sebar luaskan
bertepuk tangan
garis bawahi

Kata turunan yang bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus, maka unsur gabungan kata itu ditulis serangkan dengan imbuhannya. Contoh;
menyebarluaskan
pertanggungjawaban
melipatgandakan
mencampuradukan

Kata turunan yang salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh;

adipati
adikuasa
aerodinamika
aeromodeling
antarkota
antarprovinsi
antibiotik
antiteroris
anumerta
audiogram
bikarbonat
biokimia
bioetanol
caturtunggal
caturmarga
dasawarsa
dasasila
dekameter
demoralisasi
demiliterisasi
dwiwarna
dwitunggal
ekawarna
ekstrakurikuler
inframerah
infrastruktur
inkonvensional
intoleransi
kosponsor
mahasiswa
mancanegara
monoteisme
monorail
multilateral
narapidana
nonkolaborasi
pascasarjana
paripurna
poligami
politeknik
poliklinik
pramuniaga
pramusaji
prasangka
purnawirawan
saptakrida
semiprofesional
subseksi
swadaya
telepon
transmigrasi
tritunggal
ultramodern

Jika kata [maha] merujuk kepada Tuhan dan diikuti oleh kata berimbuhan, maka gabungan keduanya ditulis terpisah dan unser-unsur pembentuknya dimulai dengan huruf kapital. Contoh;
Kita serahkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih
Anda harus bertobat kepada Tuhan yang Maha Pengampun
Tapi, jika kata [maha] sebagai unsur gabungan merujuk pada Tuhan, namun diikuti oleh kata dasar, gabungan katanya ditulis serangkai. Ketentuan ini tidak berlaku untuk kata dasar [esa]. Contoh;
Hanya Tuhan yang Mahakuasa yang bisa menentukan nasib kita.
Semoga Tuhan yang Maha Esa mengabulkan permohonan kita.
Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang sudah kita serap dalam bahasa Indonesia, seperti [pro], [kontra] dan [anti], dapat kita jadikan sebagai kata dasar. Contoh;
Lebih banyak masyarakat yang kontra, ketimbang pro terhadap kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak.
Dia selalu anti terhadap jemaat ahmadiyah.
Itu tadi uraian tentang kata turunan.

3. KATA ULANG

Kata ulang adalah bentuk kata yang merupakan pengulangan kata dasar. Pengulangan ini dapat memiliki atau menciptakan arti baru.

Kata ulang terdiri dari beberapa macam, yaitu:

D.1. Pengulangan seluruh

Kata ulang ini terdiri dari kata dasar yang diulang secara keseluruhan.

Contoh: buku – buku, anak – anak, ibu – ibu, bapak – bapak, dan lain – lain.

1. Kami mengumpulkan buku – buku untuk anak – anak korban kebanjiran.
2. Ibu – ibu PKK menghadiri acara yang dilaksanakan oleh ibu walikota pada hari minggu besok.
3. Tanah longsor menimbun rumah – rumah yang ada di kampung Duren pada hari selasa yang lalu.

D.2. Pengulagan sebagian 

Kata ulang ini adalah kata ulang yang berasal dari kata dasar yang mengalami pengulangan hanya pada bagian awal atau akhirnya saja.

Contoh: Tetangga, pepohonan, perumahan, perbukitan, dan lain – lain.

1. Orang itu hidup dengan sangat tertutup tak heran  tetangga mencurigainya.
2. Ketika aku berlibur di desa, aku melihat perbukitan yang sangat indah.
3. Orang itu menebang pepohonan yang ada di atas bukit akibatnya terjadi tanah longsor.

4. KATA GABUNGAN/MAJEMUK


        Kata majemuk adalah bentuk kata yang terdiri dari dua kata yang berhubungan secara padu dan membentuk arti atau makna baru. Kata majemuk tidak bisa dipisahkan karena akan kehilangan maknanya. 

Contoh:

1. Ani sudah dirawat di rumah sakit sejak 4 hari yang lalu.
Rumah sakit = Tempat orang – orang sakit dirawat.

2. Budi selalu menjadi kambing hitam teman – temannya.
Kambing hitam = orang yang dipersalahkan.

Selain contoh – contoh di atas, ada juga kata majemuk yang penulisannya digabung dan dipisahkan dengan tanda hubung. 

Contoh:

Adakalanya, bertanggungjawab, dukacita, dan lain – lain.

1. Tidak setiap hari kita merasa bahagia, adakalanya kita merasakan kesedihan juga.
2. Aku harus mempertanggungjawabkan perbuatanku ini.
3. Presiden Jokowi turut menyampaikan dukacitanya kepada korban bencan alam.

Anak- istri, Ibu – bapak, dan lain – lain.

1. Bang Toyib tidak pernah memikirkan anak – istrinya di rumah.
2. Kita harus menghormati ibu – bapak kita.
3. Simpan – pinjam adalah sistem koperasi masyarakat pedesaan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOFTSKILL TASK ABOUT YOUR IMPRESSION IN OUR CLASS

BIOTEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN PENGEMBANGBIAKKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL